Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Phinisi Integration Review

Keberadaan Adat Rambu Solo’ Di Mamasa Patmawati, Patmawati; A.S, Mariani
Phinisi Integration Review Volume 4 Nomor 1 Tahun 2021
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/pir.v4i1.19377

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk 1) Mendeskripsikan latar belakang munculnya adat Rambu Solo’ di Mamasa, 2) Mendeskripsikan tata cara pelaksanaan adat Rambu Solo’ di Mamasa, dan 3) Menganalisis perkembangan upacara adat Rambu Solo’ di Mamasa. Jenis penelitian ini tergolong penelitian kualitatif dengan menggunakan metode sejarah. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data melalui tahap reduksi data, penyajian data dan simpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) latar belakang lahirnya adat Rambu Solo’ di Mamasa yaitu a) datangnya nenek Pongkapadang dari Toraja Sa’dan yang membawa budaya adat Rambu Solo’ ke Mamasa, b) berkembangnya penduduk keturunan nenek Pongkapadang.  2) Tata cara pelaksanaan adat Rambu Solo’ dari setiap tingkatannya yaitu a) Todiallun /Tana’Bulawan (Golongan Adat dan Raja), pengorbanan hewan (kerbau) sebanyak dua puluh sampai lima puluh ekor, pesta di laksanakan selama satu sampai dua minggu. b) Todiruran /Tana’Gallang (Golongan Orang Kaya) pengorbanan hewan (kerbau) sebanyak lima sampai sepuluh ekor, upacara dilaksanakan selama satu minggu. c) Todipa’baladoan /Tana’bassi (Golongan Masyarakat Menengah) pengorbanan hewan (kerbau) sebanyak empat sampai delapan ekor, upacara dilaksanakan selama empat hari. d) Todipa’tentenan /Tana’karurung (Golongan Masyarakat bawah) pengorbanan hewan (kerbau) sebanyak satu sampai dua ekor, upacara dilaksanakan selama dua hari. 3) Perkembangan adat Rambu solo’ yaitu a) dikurun waktu 1990-1995 masih jarang dilaksanakan karena kehidupan ekonomi masyarakat Mamasa masih rendah. b) dikurun waktu 2000-2004 sudah dilaksanakan secara berturut-turut dikarenakan ekonomi masyarakat Mamasa sudah mulai meningkat.
Masyarakat Nelayan Di Desa Tamalate Kecamatan Galesong Utara Kabupaten Takalar (1970-2018) Patmawati, Patmawati; Yulianti, Yulianti
Phinisi Integration Review Volume 4 Nomor 3 Tahun 2021
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/pir.v4i3.24426

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (i) bentuk kearifan lokal komunitas nelayan pesisir pantai galesong  terkait pemanfaatan sumber daya laut tahun 1970 sampai 2018 (ii) perspektif kearifan tradisional terhadap keberlanjutan sumberdaya laut dan tingkat kesejahteraan komunitas nelayan tahun 1970 sampai 2018. Jenis penelitian ini tergolong penelitian kualitatif. Adapun sumber datanya diperoleh dari Masyarakat Nelayan di Desa Tamalate Kecamatan Galesong Utara Kabupaten Takalar, dan buku-buku beserta gambar. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi, teknik wawancara, dan teknik dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) kearifan lokal komunitas nelayan pesisir pantai galesong  terkait pemanfaatan sumber daya laut dapat dilihat dari aspek ekonomi dengan pendapatan masih rendah dan belum mampu mencukupi kebutuhan sehari-hari. Aspek pendidikan yang masih rendah dan aspek sosial masih menganut nilai-nilai kearifan lokal seperti sikap atau perilaku gotong royong dan sikap atau perilaku saling menghargai antar sesama. (2) perspektif kearifan tradisional terhadap keberlanjutan sumberdaya laut dan tingkat kesejahteraan komunitas nelayan dengan cara meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat, dengan menggunakan alat tangkap tradisional demi untuk mendukung perkembangan ekonomi dan pelestarian lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) Untuk mengetahui kearifan lokal komunitas nelayan pesisir pantai galesong terkait pemanfaatan sumber daya laut (2) Untuk mengetahui sejauh mana perspektif kearifan tradisional terhadap keberlanjutan sumberdaya laut dan tingkat kesejahteraan komunitas nelayan.